Senin, 09 Maret 2009

ENERGY SAVING

Penghematan Energi adalah isu yang selalu aktual untuk dibahas, karena di negara maju sekalipun efisiensi adalah hal yang masih penting.
Kita di Indonesia biasanya menganggap ini menjadi prioritas kalau sudah kepepet. Contoh saat BBM mau naik, pemerintah,pakar, baru sibuk membicarakan penghemtan, energi alternatif dll, dan selanjutnya akan terlupkan, kalau ada isu yang lebih hangat lagi.
Seperti INPRES tentang penghematan Energi, pada era pemerintahan SBY sudah dua kali terbit yaitu INPRES No 10 Tahun 2005 dan INPRES no 2 Tahun 2008, keduanya diterbitkan Pemerintah bersamaan dengan kenaikan BBM.
Saat baru diterbitkan semua sibuk mau melakukan penghematan energi, tapi hanya sebentar selanjutnya tak ada lagi yang perduli tentang betapa pemborosan mmasih banayk terjadi hampir disemua instansi pemerintah.
Menurut Edi Widiono, Ketua TIMNAS Hemat Energi, rekening listrik kantor Pemerintah mencapai Rp 3.1 trilliun.Kalau saja bisa di hemat 20% maka pengeluaran Negara akan terhemat 600 Milliar rupiah dan dari sisi technologi sangat dimungkin bahakan penghematan bisa mencapai 40%.
Lembaga MLT2E ini sangat konsern terhadap efesiensi ini dan jangan hanya wacana tapi harus dilaksanakan secara sistematis, sehingga diperoleh manfaatnya bagi bangsa dan negara.Kalau pemerintah bingung, kita punya solusi dan technologinya sudah tersedia, yang penting ada keseriusan pihak pemerintah melaksanakannya.
Seiring berjalannya waktu pemborosan itupun terus berlanjut bulan demi bulan,hinnga priode Presiden SBY akan berakhir dan sudah 4 tahun berjalan dari INPRES pertama dikeluarkan tahun 2005 dan hasilnya pun belum ada.
Para politisi sibuk mengumbar janji akan memakmurkan rakyat, tapi biasanya setelah duduk akan lupa sama janjinya, atau memang tak punya konsep yang jelas bagaimana memakurkan bangsa ini secara konkret, cuma bisa cuap cuap saja barangkali.
Oleh karena itu mari teman teman semua jangan berhenti berkarya dan beri solusi yang baik untuk bangsa dan negara.
Beberapa contoh real penghematan energi listrik yang bisa dilaksanakan misalnya pada Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) potensi penghematan sekitar 30%, pada Perusahaan Air Daerah Minum (PDAM) jua berpotensi hemat sekitar 30 persen, begitu juga pada kantor dan instansi pemerintah bisa hemat sekitar 20%.
Contoh kasus rekening LPJU Pemko Medan misalnya rekening LPJU saat ini 9 Milyar kalau penghematan 30%,maka perbual anggaran Pemko bisa dihemat 2,1 Milyar dan setahun uang rakyat bisa hemat Rp 25,2 Milyar itu baru Pemko Medan, begitu juga kota kota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya, tentu angkanya pasti sangat signifikan dan bisa digunakan untuk kemakmuran rakyat Indinesia.

1 komentar:

  1. Mari Hemat Energi Listrik.......

    Kita ketahui bersama bahwa akhir-akhir ini negeri kita krisis energi sumber Listrik. Masak sampai harus pemadaman bergilir…. waduh ngerinya jika sampai kita kekurangan energi listrik. Padahal semakin lama listrik menjadi andalan kehidupan manusia era teknologi. Semakin banyak keperluan rumah tangga yang bersentuhan dengan listrik..

    Paling tidak penerangan rumah pasti sudah menggunakan listrik… Jika harus padam listrik, maka kegelapan akan menyelimuti rumah. Ada baiknya kita mulai berhemat energi listrik agar pemadaman tidak terjadi. Salah satu yang saya usulkan agar mulai mengganti lampu pijar dan neon diganti dengan lampu “energy saving”. Saya tidak ada pesan sponsor… cuma memahami keunggulannya kita dapat mengirit daya dan perawatan.

    Beberapa tip menggunakan lampu “energy saving” untuk kebiasaan hemat energi, yang dapat kita lakukan agar lampu tersebut awet yaitu:

    1. Lampu digunakan untuk penerangan yang tidak sering dinyalakan dan dimatikan secara berulang, karena lampu ini ada komponen elektronik yang cepet rusak jika digunakan secara bergantina dan sering antara hidup dan mati.
    2. Lampu tidak tepat digunakan untk daerah dimana tegangan listrik sering naik turun, dengan jangkauan antara kenaikan 6% dan penurunan 10% dari tegangan yang seharusnya.
    3. Lampu tidak dipasang pada ruang yang tidak ada sirkulasi udara yang memiliki suhu panas ruang hingga 40 derajat Celcius.
    4. Tidak digunakan untuk lampu dimer, yaitu lampu yang bisa disetel keredupannya dengan putaran tombol khusus.
    5. Lampu tidak dipakai untuk lampu emergency. Karena lampu emergency memiliki daya batterai yang tidak stabil. Semakin lama semakin redup, dan ini merupakan larangan terhadap penggunaan lampu energy saving.

    Dah saya kira itu tips pemakaian Lampu “Energy Saving”… agar awet dan membantu mengurangi pemborosan penggunaan energi listrik.. Kan enak kalau ada listrik bisa nge-net dan nge-blog…

    BalasHapus